UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF
DNA
Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama
penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di
dalam inti sel. Tetapi ada pula DNA yang terdapat di mitokondria, oleh karena
itu disebut DNA mitokondria. Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel
adalah sebagai materi genetik. Artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala
aktifitas sel. Dan ini berlaku umum bagi setiap organisme.
Keberadaan DNA dalam suatu organisme dapat diketahui dengan
2 cara yaitu secara kualitatif dengan metode Elektroforesis Gel Agarose dan
secara kuantitatif dengan metode
spektrofotometri. Uji kuantitatif DNA adalah analisis untuk menentukan
kandungan/jumlah DNA yang terdapat dalam suatu zat atau komponen zat yang
sebelumnya telah diketahui keberadaan DNA plasmidnya dalam larutan contoh
dengan cara uji kualitatif.
Metode
standar
yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA
adalah elektroforesis gel agorose.
Teknik
ini sederhana, cepat terbentuk, dan mampu memisahkan campuran potongan DNA
sesuai dengan ukurannya secara akurat, dibanding dengan densitas gradient
sentrifugasi. Selanjutnya,
lokasi DNA dalam gel tersebut dapat diidentifikasi secara langsung dengan
menggunakan pewarna berfluorescen.
Sedangkan pengujian kuantitatif DNA dapat dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometri. Terdapat beberapa cara yaitu spektrofotometri Vis (visible), spektrofotometri
UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis (ultraviolet–visible) dan
Spektrofotometri Infra Red Dalam tulisan ini, hanya akan dijelaskan mengenai
spektrofotometri Vis dan UV–Vis.
Uji kuantitatif DNA
dengan metode spektrofometri ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan
jumlah DNA di dalam suatu larutan contoh uji dan untuk memahami penggunaan dan perbedaan spektrofotometer Vis dan
UV-Vis.
Uji kuantitatif DNA diawali dengan isolasi DNA. Hal ini
bertujuan untuk mengeluarkan DNA yang berada dalam inti sel dari organisme. Kemudian
dilakukan dengan uji kualitatif DNA
dengan metode elektroforesis gel agarosa. Uji ini bertujuan untuk mengetahui
keberadaan DNA dalam larutan contoh. Setelah itu dilanjutkan dengan uji
kuantitatif DNA dengan metode spekrofotometri. Spektrofotometri merupakan
suatu metode analisis untuk mengukur
konsentrasi suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi
berkas sinar atau cahaya. Alat ini terdiri dari spektrofotometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu, sementara fotometer adalah pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Uji kuantitatif DNA dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain :
1.
Spektrofotometri
Vis (Visible)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber
sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang
cahaya tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua cahaya
yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, atau
warna apapun selama ia dapat dilihat oleh mata, maka cahaya tersebut termasuk
ke dalam cahaya tampak (visible). Sumber cahaya tampak yang umumnya dipakai pada
spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no
atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding
logam lainnya, karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Alat
ini bekerja berdasarkan hukum Lambert-beer. Logika prinsip dari alat spektro-vis adalah intensitas warna dari suatu
larutan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diserap. Semakin pekat warna, semakin banyak cahaya yang diserap. Sample
yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Hal
ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh
karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat
berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa
berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi
dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang
dihasilkan harus benar-benar stabil.
2.
Spektrofotometri
UV- Vis (Ultraviolet-Visible)
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380
nm. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang
dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna.
Bening dan transparan.
Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu
dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat
langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat jernih dengan
filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sampel
harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.
Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda,
sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis,
yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak
tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna
juga untuk sample tak berwarna.
DNA yang mengandung basa-basa purin dan pirimidin dapat menyerap cahaya UV. Pita ganda DNA dapat menyerap cahaya UV pada 260 nm, sedang kontaminan protein atau phenol dapat menyerap cahaya pada 280 nm. Dengan adanya perbedaan penyerapan cahaya UV ini, sehingga kemurnian DNA dapat diukur dengan menghitung nilai absorbansi 260 nm dibagi dengan nilai absorbansi 280 (Å260/Å280), dan nilai kemurnian DNA berkisar antara 1.8-2.0. Jika nilai melebihi 2.0 maka larutan yang diuji masih mengandung kontaminan dari protein membran/senyawa lainnya sehingga kadar DNA plasmid yang didapat belum murni. Jika kurang dari 1.8 maka ddH2O yang diambil terlalu banyak sedangkan DNA yang diambil terlalu sedikit. Alat yang digunakan dalam uji ini dengan metode spektrofotometri UV-Vis antara lain : mikropipet, kuvet, nanodrop spektrofotometer dan seperangkat komputer. Bahan yang digunakan adalah isolat DNA dan aquadest sebagai blanko. Cara kerja pengujian kuantitatif DNA diawali dengan menghidukan alat nanodrop spektrofotometer. Kemudian melakukan uji blanko menggunakan aquadest. Setelah itu dilanjutkan dengan menguji isolat DNA dengan cara meneteskannya pada tempat sampel sebanyak 1 mikroliter. Kemudian mengukur kemurnian DNA dan baca hasil kemurnian DNA-nya.
DNA yang mengandung basa-basa purin dan pirimidin dapat menyerap cahaya UV. Pita ganda DNA dapat menyerap cahaya UV pada 260 nm, sedang kontaminan protein atau phenol dapat menyerap cahaya pada 280 nm. Dengan adanya perbedaan penyerapan cahaya UV ini, sehingga kemurnian DNA dapat diukur dengan menghitung nilai absorbansi 260 nm dibagi dengan nilai absorbansi 280 (Å260/Å280), dan nilai kemurnian DNA berkisar antara 1.8-2.0. Jika nilai melebihi 2.0 maka larutan yang diuji masih mengandung kontaminan dari protein membran/senyawa lainnya sehingga kadar DNA plasmid yang didapat belum murni. Jika kurang dari 1.8 maka ddH2O yang diambil terlalu banyak sedangkan DNA yang diambil terlalu sedikit. Alat yang digunakan dalam uji ini dengan metode spektrofotometri UV-Vis antara lain : mikropipet, kuvet, nanodrop spektrofotometer dan seperangkat komputer. Bahan yang digunakan adalah isolat DNA dan aquadest sebagai blanko. Cara kerja pengujian kuantitatif DNA diawali dengan menghidukan alat nanodrop spektrofotometer. Kemudian melakukan uji blanko menggunakan aquadest. Setelah itu dilanjutkan dengan menguji isolat DNA dengan cara meneteskannya pada tempat sampel sebanyak 1 mikroliter. Kemudian mengukur kemurnian DNA dan baca hasil kemurnian DNA-nya.
Terima Kasih sudah berkunjung di blog
labbiomolekuler ini... Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar biologi
molekuler Kami pun menyediakan segala keperluan
laboratorium biologi molekuler (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan
kunjungi link di bawah ini :
www.biosm-indonesia.com | |||
terimakasih :)
BalasHapusyoferli2.blogspot.com
Susah baca gara2 backgroundnya yaa allah😭😭
BalasHapus