ISOLASI DNA
DNA merupakan asam nukleat yang
berada di dalam dan/atau di luar inti sel (nukleus). Substansi ini dimiliki
oleh semua organisme hidup (virus pengecualian). Peran DNA secara umum di dalam
sel adalah sebagai materi genetik, dengan kata lain DNA menyimpan blueprint bagi setiap aktivitas sel.
Materi genetik tersebut adalah suatu faktor pembawa sifat organisme yaitu gen.
Gen dapat diidentifikasi dan direkayasa apabila telah diambil dari sumbernya
yaitu DNA. Gen pun dapat ditransfer dari individu satu ke individu yang lain.
Proses ini adalah manifestasi dari proses yang dinamakan isolasi DNA.
Isolasi DNA adalah proses
pemisahan molekul DNA dari molekul-molekul lain di inti sel. Prosedur ini
memiliki beberapa tujuan analisis yaitu visualisasi DNA, peninjauan pola
fragmentasi DNA, pembuatan pustaka genomik, rekayasa gen, dan amplifikasi DNA.
Terdapat tiga tahapan dasar dan dua tahapan tambahan dalam prosedur isolasi DNA
ini, yaitu preparasi
ekstrak DNA (perusakan dinding sel dan lisis membran sel), purifikasi DNA, dan
presipitasi DNA, serta pemisahan terhadap protein (dengan protease)
dan RNA (dengan RNAse). Setiap
maksud penggunaan DNA yang beragam membutuhkan persyarakan kualitas DNA yang
berbeda. Kualitas DNA tersebut ditentukan oleh hal-hal berikut yaitu kemurnian
DNA, panjang DNA, kemampuan dipotong oleh sembarang enzim, tidak mengalami
modifikasi selama proses isolasi berlangsung. Oleh sebab itu, terdapat sejumlah
teknik isolasi DNA, yang disesuaikan untuk berbagai maksud penggunaan dan
kualitas minimum yang ingin dicapai.
Isolasi DNA
adalah salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam mempelajari teknik
biologi sel. Teknik ini diawali
dengan perusakan dinding sel (tumbuhan) dan lisis membran sel yang merupakan
upaya pemecahan sel, serta presipitasi DNA yang akan dipisahkan (purifikasi
DNA). Perusakan dinding
sel biasanya menggunakan
nitrogen cair yang memiliki suhu -169˚C. Penggunakan nitrogen cair ini dimaksudkan untuk membekukan sel, setelah sel beku
lalu sel dirusak (digerus) sampai benar benar halus dengan mortar agar dinding sel rusak. Lisis membran sel yaitu proses untuk meluruhkan
membran sel pada nukleus. Teknik ini umumnya dilakukan
menggunakan larutan deterjen kationik yaitu CTAB. Hal ini dikarenakan waktu isolasi yang relatif
cepat serta tahapan metode yang relatif lebih mudah. Bufer CTAB merupakan
detergen kationik yang dapat melisis
membran sel dan mampu mengendapkan polisakarida serta senyawa-senyawa fenolik.
Penggunakan CTAB berfungsi untuk mengurangi kontaminan, mengurangi browning dan untuk menjaga DNA agar
tidak rusak. Komponen-komponen
yang terkandung dalam bufer CTAB adalah Tris-Cl, EDTA, NaCl, CTAB, PVP, dan
merkaptoetanol. Tris-Cl berfungsi untuk mendenaturasi protein. NaCl berfungsi
sebagai bahan penetral pada gula fosfat DNA. EDTA berfungsi sebagai penghancur
sel dengan cara mengikat ion magnesium yang diperlukan oleh sel untuk menjaga
keutuhan selubung sel secara keseluruhan. Larutan CTAB, PVP, dan merkaptoetanol berfungsi untuk mendegradasi
senyawa-senyawa metabolit sekunder sekaligus mengurangi browning akibat
oksidasi.
Pemurnian
(purifikasi) DNA bertujuan untuk menghilangkan beberapa kontaminan
seperti senyawa sekunder (fenol), polisakarida, RNA dan juga protein. Pemurnian dari kontaminan protein dan
RNA dilakukan menggunakan senyawa kloroform isoamilalkohol, asam asetat, dan
enzim RNAse. Senyawa kloroform isoamilalkohol dan asam asetat berfungsi
mendenaturasi protein sedangkan enzim RNAse berfungsi melisiskan RNA dari
ekstrak DNA tersebut. Presipitasi (pemekatan) DNA dilakukan menggunakan isopropanol
dingin yang bertujuan agar DNA tersebut mengendap/mengumpul sekaligus
memisahkannya dari garam-garam mineral sisa CTAB. Pelet hasil presipitasi oleh
isopropanol ini dibersihkan menggunakan alkohol 70 %. Pemurnian ini merupakan tahapan paling penting dalam
Isolasi DNA. Karena bila ada kontaminan selain DNA maka hasil isolasi DNA yang
dilakukan diangap gagal. Kontaminasi ini dapat menurunkan kualitas DNA hasil isolasi dan mengakibatkan data yang
didapat tidak valid.
Reagent-reagent
yang umum digunakan dalam teknik isolasi DNA yaitu Nitogen Cair, Polyvinyl
Pyrrolidone (PVP), Bufer CTAB, Mercaptoethanol, CHISAM, isopropanol dingin,
bufer Tris-EDTA (TE), RNAse, dan ethanol 70%. Sedangkan alat-alatnya adalah sebagai
berikut, yaitu Mortar dan Pestle, Tabung Nitrogen, Tube Eppendorf 1,5 ml atau 2
ml, mikropipet, oven, freezer, mesin elektrofotometer, mesin spektrofotometer,
mesin sentrifuse, pipet tip 1000 µl dan 20 µl.
kami
pun menyediakan segala keperluan laboratorium patologi anatomi (khususnya) dan
laboratorium umum...
Untuk
info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :
Tahap tahap isolasi DNA apa saja ya? Trimakasih http://satriosuryadinugroho.student.ipb.ac.id
BalasHapuskan ada di buku panduan praktikum yo.. :D
BalasHapustau nih bang sat ga baca panduan praktikum :p hahaa neeh http://efahrizal.student.ipb.ac.id
BalasHapusBagus nih buat referensi. http://titispratiknyo.student.ipb.ac.id
BalasHapusKeren
BalasHapuswww.generasibiologi.com