DNA marker molekuler : RAPD
Deteksi dan analisis variasi genetik dapat membantu
kita untuk memamhami dasar molekuler dari fenomena variasi yang terjadi pada
organisme hidup, mulai dari adanya varietas,spesies dan keragaman lainnya.
Salah satu teknik yang umum digunakan untuk melihat adanya keragaman genetis
dari suatu individu adalah DNA marker molekuler seperti RAPD, RFLP, SSR dan
AFLP. Teknik ini ruitn digunakan dalam ilmu ekologi, evolusi, taksonomi,
filogenik dan genetika. Salah satu teknik yang sering digunakkan adalah RAPD
dan teknik lain yang akan dibahas pada tulisan selanjutny.
RAPD atau Random
Amplified of Polymorphic DNA merupakan suatu metode yang dikembangkan dari
teknik PCR (Polymerase Chain Reaction).
Berbeda dengan PCR standar pada umumnya dimana produk amplifikasi telah
ditentukan baik panjang maupun urutan basanya. Pada RAPD, urutan basa, ukuran
produk amplifikasi dan lokasi penempelan primer tidak perlu untuk diketahui.
RAPD marker telah menjadi salah satu nuclear DNA marker biasa digunakan untuk
menganalisis keragaman genetik (polimorfisme) dari suatu individu organisme,
untuk melakukan pemetaan gen, melihat populasi genetik, evolusi molekuler
genetik dan untuk aplikasi lebih jauh RAPD dapat digunakan sebagai acuan dalam
proses persilangan tanaman atau hewan ternak.
Prinsip
Dalam RAPD digunakan primer oligonukleotida tunggal pendek (10 pb) yang
akan menempel secara sembarang (single
arbitrary primer) pada banyak lokus berbeda yang ada pada kromosom
organisme target dan akan mengamplifikasi sekuen fragmen acak dari DNA genomik.
Pada PCR standar, posisi penempelan primer spesifik telah ditentukkan sehingga
produk hasil amplifikasi akan spesifik dan urutan serta ukuran basa telah
diketahui sedangkan pada RAPD sekuen target tidak diketahui. Primer ini
menempel pada lokasi yang tidak diketahui namun tetap ada dalam aturan yaitu berada
pada lokasi yang memungkinkan antara primer yang satu dengan primer yang lain
bisa saling berhadapan dalam jarak yang tepat agar bisa menghasilkan produk (Gambar
b).
(b) Ilustrasi RAPD
Deskripsi (b): Primer 1,2,3,4,5
dan 6 memiliki urutan basa yang sama ; Untuk menghasilkan produk amplifikasi
primer yang berdekatan harus berada dalam rentang jarak yang tepat.
Untuk mengetahui keragaman genetik dari beberapa
individu spesies atau varietas spesies yang berbeda biasanya dilakukan analisis
keragaman dengan menggunakan teknik RAPD. Hasil RAPD DNA genomik dari individu
yang berbeda-beda dimasukkan ke dalam gel elektroforesis untuk kemudian di
visualisasi dibawah sinar UV. Setiap satu sumur elektroforesis
merepresentasikan keragaman genetik suatu individu. Ketika suatu individu
memiliki perbedaan keragaman genetik dengan individu yang lainnya, maka akan
terlihat adanya pita elektroforesis yang unik atau berbeda dari individu yang
lain. Terjadinya perbedaan ukuran pita elektroforesis ini diakibatkan oleh
lokasi penempelan primer yang berbeda (perubahan priming sites). Dari hasil analisis SCAR marker (Sequenced
characterized Amplified Region marker) atau hasil RAPD yang telah
dikarakterisasi pada penelitian terdahulu, diketahui bahwa salah satu sebab
terjadinya polimorfisme RAPD adalah perubahan susunan basa kromosom akibat
mutasi seperti delesi atau insersi.
Profil yang unik dari pita
elektroforesis dapat menunjukkan keragaman genetik dari suatu spesies
|
Tahapan yang dilakukan untuk RAPD
1. Ekstraksi
DNA genomik
Metode
manual/konvensional
: Isolasi DNA Genomik menggunakan metode CTAB
Metode
Automatis
: Kit Isolasi DNA genomik (recommended product)
2. PCR
Komponen
PCR premix (recommended products) :
Template
DNA, primer, Taq Polymerase, enzim buffer, MgCl2, dNTPs
Komponen
PCR master mix (recommended products) :
Template DNA, primer dan Master Mix (Taq
Polymerase, enzim buffer, MgCl2, dNTPs)
3. Analisis
: Elektroforesis
-
Gel
elektroforesis
-
TAE/TBE
Buffer
-
DNA
Marker
-
Loading
Dye
-
EtBr/Red
Safe
-
Alat
: Iluminator UV
Sumber :
Kumar, N. Senthil &
Gurusubramanian, G. Random Amplified
Polymorphic DNA (RAPD) marker and its apllications. Sci Vis, 11(3):116-124,
July-September 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar