Reverse Transcription
PCR (RT-PCR)
Reverse
Transcription PCR (RT-PCR) adalah salah satu dari banyak varian teknik PCR. Teknik
ini biasanya digunakan dalam bidang biologi molekuler untuk mendeteksi tingkat
ekspresi RNA. Sering terjadi kesalah pahaman di antara pelajar dan peneliti
dengan definisi RT-PCR ini yang menganggap bahwa RT-PCR adalah Real-Time PCR
(qPCR). Padahal kedua jenis teknik PCR ini sangatlah berbeda. Sementara RT-PCR
digunakan untuk mendeteksi secara kualitatif ekspresi gen melalui penciptaan
komplementer transkrip DNA (cDNA) dari RNA, qPCR digunakan untuk mengukur
secara kuantitatif amplifikasi DNA menggunakan probe ber-fluoresense. RT-PCR
pun berbeda dengan teknik PCR biasa walaupun keduanya sama-sama menghasilkan
jutaan salinan DNA melalui amplifikasi. RT-PCR digunakan untuk mengkloning gen
yang diekspresikan oleh transkripsi RNA target menuju DNA komplemen (cDNA) menggunakan
reverse transcriptase. Kemudian, cDNA
baru diamplifikasi menggunakan PCR biasa.
Sejak
diperkenalkan tahun 1977, Northern
blot telah digunakan secara ekstensif
untuk kuantifikasi RNA meskipun dengan berbagai kelemahannya seperti :
·
Memakan
waktu banyak,
·
Memerlukan
sejumlah besar RNA untuk deteksi, dan
·
Secara
kuantitatif tidak akurat untuk RNA dengan konsentrasi rendah
Namun,
penemuan reverse transcriptase selama
studi replikasi virus dalam acuan material genetika telah mengarahkan para
peneliti dalam pengembangan RT-PCR yang kemudian menggantikan teknik Northern
blot sebagai metode pilihan untuk deteksi RNA
dan kuantifikasi. Teknik RT-PCR telah meningkat menjadi patokan teknologi untuk
deteksi dan/atau perbandingan tingkat RNA untuk beberapa alasan:
· Tidak memerlukan proses PCR awal,
·
Dapat
mengukur berbagai rentang kelimpahan RNA (>107 flip/lipatan), dan
· Menyediakan data kualitatif dan kuantitatif.
Dalam
RT-PCR, template RNA pertama dikonversi ke dalam DNA komplementer (cDNA) menggunakan
suatu reverse transcriptase. cDNA
kemudian digunakan sebagai template untuk amplifikasi secara eksponensial
menggunakan PCR biasa. RT-PCR saat ini merupakan metode/teknik yang paling
sensitif dalam deteksi RNA yang tersedia. Penggunaan RT-PCR untuk deteksi RNA
transkrip telah merevolusi studi mengenai ekspresi gen dalam beberapa pemikiran
sebagai berikut :
·
Secara
teoritis memungkinkan untuk mendeteksi transkrip setiap gen secara praktis
·
Memungkinkan
amplifikasi dan eliminasi sampel yang diinginkan untuk kebutuhan akan
kelimpahan materi
·
Menyediakan
toleransi untuk degradasi RNA selama RNA yang mencakup primer utuh
RT-PCR |
Alur Teknik RT-PCR |
Terima Kasih sudah bekunjung di blog
labbiomolekuler ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar biologi
molekuler
Kami pun menyediakan segala keperluan
laboratorium biologi molekuler (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk
info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :